Thursday, November 12, 2009

Love in Window

sebuahh kisahh yang di ambil dari temmankuu…
Sebuah nama Tiarra (disamarkan)… Dan muncul sebuah nama Gilang (disamarkan), anak laki-laki terisseng di sekolah… Sejak jamman SMP mereka takk pernahh akuurrr. Sebuah atap dalam satu ruangan, membuat mereka untuk tiap harinya tak henti-henti bercekcok.. Rasanya cekcok antara Tiara dan Gilang itu merupakan sebuah makanan sehari-hari untuk para teman-temannya. Pojok Barat dan Timur pun menjadi sebuah jajaran kursi pemisah antara blok Tiara dan Gilang. Antara kedua blok tersebut mempunyai persaingan yang cukup ketaatt.. (ber’genng….)

Suatu harii, Tiara sedang menikmati suasana istirahat di kantin, “Tingtong..Tingtong..” bel berbunyi menunjukan jam istirahat slsaii.. Murid-murid masuk ke ruang kelas mereka masing-masing.. Pada saat Tiara memaski ruang kelas, tiba-tibaa Gilang dan para pengikutnya melirik dengan penuhh kepuasan.. Tiara takk mengerti apa yang sedang terjadi, sama sekali takk menghiraukannya.. Tiara anggap itu merupakan sebuah angn yang beralu. Lanngssung Tiara duduk di meja belajarnya. Sambil menunggu Bapak Harits, seorang guru matematika yangg terbilang teggass.. Tiara mendengarkan musik dengan penuhh riang tanpa dia sadar bahwa Gilang dkk pada saat Tiara di kantin tadi menyimpann katak hijau di tasnya.. Takk lama kmudian, Bpak Harits dattang.. Langsung di lepaskannya headset di telinganya yang sedang asik di dengarkan, di massukannya pula ipod kedalam tass..

Begitu membukka tas di seletingan depan, tiba-tiba Tiara berteriak “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……..” sebuah katak loncat ke hadapannya.. Maklum saja karena memang Tiara sangat bencii terhadap katak.. bisa dibilang Frog Heaters lhha… Takk salah juga Gilang memilih katakk sebagai bahan jail’annya untuk hari ini. Semua anak perempuan benar-benar ketakutaan.. Kursi yang mereka tempati pun malah diinjak-injak untuk menghindar dari katak tersebutt. Sementara itu Gilang dkk hanya cengengesaan melihat Tiara ketakutan.. Tiara juga sampai-sampai menangis karena melihat sebuah hewann yang paling di bencinya itu loncat di depan mwajahnya. Bapak Harits berusaha menenangkan suasana, suara Tegas yang dikeluarkan Bpak Hariss takk mereka dengar juga, lalu bapak harits menggebbrakk papan tuliss.. dan berkata “DIAMM semuanyaaa…!!!!”. Semua perhatian murid di kelas itupun terpusat pada Bapak Harits. Mereka takk peduli lagi katak seperti apa yang berada di kelass. Perhatian mereka hanya tertuju pada seorang guru yang termasuk tegass ituu.. Tiara juga diam mesikipun sambil tersendut-sendut menahan tangiss.. Termasuk jugga Gilang dkk berhenti mentertawakan murid-murid perempuan khususnya Tiara..

Emosi Bapak Harits meluapp karena jam yang seharusnya dipakai untuk belajar ini malah dijadikan sebagai mainan. “Sekarang, jelaskan siapa dalang dari semua ini..!!!”. ucapp guru matematika dengan tegasss.. Suasana kelas heningg.. Hampir semua anak tertunduk mendengar pak Harits berbicara. Tak ada satu orangpun yang mengakuinya termasuk Gilang, Bpak Harits mengancam tidak akan masuk pelajaran selama 1 semester jika takk ada yang mengakui perbuatan ini. Mata dan pandangan seluruh muridpun tertuju pada Gilang yang seolah-olah mengisyaratkan agar Gilang mengakui perbuatannya itu, tetapi Gilang hanya diam. Karena Gilang tahu persis bagaimana jika Bapak Harits lebih marah lagii, Gilang mengangkat tangannya dan mengakui ulahnya itu.
Hukuman dari bapak Haris pun menimpanya, ditambah Gilang juga harus meminta maaf pada para temannya itu, terkhusus pada Tiara.

Takk terasa jaman SMP berlalu.. Tiara memutuskan untuk masuk ke SMA favorit. Dann paling menyialkan lagi, Gilang pun masuk k SMA tersebut, “arrggggghhhhhh……” Teriak Tiara ketiak mendapatkan informasi dari temannya itu. “Tappi takk apalahh,, untung dy gaa sekelass..” Bgitu tanggapan Tiara karena Gilang masuk k kelas X.4 dann Tiara di kelas X.2. Setahuunn biassa aj.. Takk ada cekcok lagi seperti jaman SMP. Malah jika berpapasan pun mereka saling memberikan senyumm.. Tak tahu malaikat apa yang merasuki mereka berdua sampai akur seperti ini..

Kenaikan kelass tiba, setiap siswa mengambil jurusan mereka masing-masing.. Tiara memutuskan untuk masuk jurusan IPA karena cita-cita dokter yang ingin di raihnya itu, Gilang juga mengambil IPA karena kehendaknya. Ternyata Tiara masuk ke kelas XI IPA 3 (Na2So3) dan Gilang masuk kelas XI IPA 2. Dua Ruang kelas yang saling berdekatan membuat mereka saling bertemu juga.. Tetapi bukan sebuah cekcok yang mereka alami.. melainkan kedekatan yang tak terfikirklan sebelumnya..
Setiap pagii dan istirahat, Gilang nongkrong di jendela Ipa 3.. (maklum lahhh.. jendelanyaa bolongg alias gada kacanya..) hha.. dikarenakan bangku Tiara di dekat jendela tersebut, jaddi setiapp hari Tiara selalu mengobrol dan bercanda dengan Gilang penuhh keakrabaan.. Hal yang paling sering mereka bicarakan adalah sewaktu jaman SMP yang selalu membuat mereka tertawa bersama.

laammma..lammmaa..daann..lamma kemudiiaann ,, Gilang merasakan suatu Hal yang berbeda terhadap Tiara, rasa yang mungkin bisa disebut “pollinlopp”. Suatu waktu pada saat jam istirahat kedua, seperti biasa mereka mengobrol dengan penuh canda, tiba-tiba raut muka Gilang menjadi seriuss.. Tiara hanya heran melihat Gilang seperti ini. Lalu Gilang perlahan mencoba menjelaskan perasaan yang sedang dialaminya itu terhadap Tiara. Rassa takk percaya dari Tiara bahwwa seorang Gilang yanggg sejak SMP begittu supperr dupperr nyebelinn skarangg meminta dirinya untuk menjadi Girlfriend..
Suasaanaa di jendela itu menjadi hening , hanya terdengar ribut-ribut anak-anak lain yang sedang beristirahat diluar.. Dengan pennuh penasaraann ,, Gilang menunggu jawaban dari Tiaraa.. Tiara hanya diam terkaku seolah-olah ini adalah sebuah mimpi.. Dann jawaban “Iyya” punn langsung terlontar seolah-olah takk sadar keluar dari bibirnya ittu.. Gilang melongooooo….. “Tiarrrrrraaaaa,, seriiuuussss ???? Berartii kita sekarraaanngg ??” Tiara hanya mengangguk dan tersipu maluu, sebuah kenyataan yang sama sekali tak terfikirkan oleh mereka berdua.

Love in window………
Bgitulahh julukan para teman-temannya, Woowwww Cintaku tumbuh di jendellaaa… Bgitupun sindiran sayang dari para teman-temannya. Meskipunn jendela kelas XI IPA 3 tanpa kaca, bolong, kosong melompong n belumm di benneriinn.. ternyata ngebuatt sejarah kisah sendiri antara Tiara dan Gilang yang sampaii sekarang (pipit ngepost cerita ini) masih langgeng.. hha..

Mogga langgeng iiaa….. Tiara & Gilang
hhaa.....
amiinnn
This entry was posted in