Namaku
Pipit Deviyanti, seorang mahasiswi berumur 19 tahun, anak pertama dari 3
bersaudara dan terlahir dari keluarga sederhana namunmenyimpan sejuta
kebahagiaan. Adikku bernama Ajeng Dita Aprilian (14th) pelajar kelas IX SMP
& Farhan Habban Nugraha (8th) pelajar kelas II SD. Ibu &
Bapakku bekerja sebagai PNS (guru). Mereka selalu membimbingku dalam segala
hal. Salah satunya ketika aku akan melanjutkan pendidikanku ke tingkat
Universitas pun itu adalah atas bimbingan dan arahan mereka. Bahkan sampai aku
masuk di jurusan Manajemen Haji & Umroh ini atas semangat dari mereka
yang tidak akan pernah padam. Mengapa Manajemen Haji & Umroh?
Ibadah haji merupakan penyempurna ibadah dalam agama
Islam, orang-orang muslim berbondong-bondong menunaikan ibadah haji setiap
tahunnya sampai selalu memadati lingkungan ka’bah. Namun akhir-akhir ini
kendala sangat terlihat dari petugas penyelenggaraan pemberangkatan para jemaah
haji, keluhan-keluhan terdengar dari para jamaah yang mendapatkan fasilitas
yang tidak sesuai dengan materi yang telah dikeluarkan.
Berita yang kita dengar baru-baru ini bahwa para jemaah
haji mengalami kelaparan bahkan ada yang sakit dan meninggal dunia. Hal ini
sangat miris terdengar dan membutuhkan perhatian yang sangat intensif dari
pemerintah kita dalam penyelenggaraan ibadah haji selanjutnya, karena ibadah
haji bukan lagi merupakan kepentingan individual tapi juga sudah termasuk dalam
daftar kerja pemerintah.
Permasalahan-permasalahan yang muncul itu memicu
perhatian para ahli-ahli Islam untuk kembali menata penyelenggaraan ibadah haji
yang efisien agar tidak terulang kembali permasalahan yang membuat kita miris
mendengarnya. Disinilah manajemen haji, umrah dan ziarah memegang kendali untuk
memperbaiki tatanan penyelenggaraan haji yang mampu dipertanggung jawabkan pada
masyarakat layak.
Dan disini pula saya tau bahwa untuk memanage sebuah
lembaga/organisasi khususnya dalam lingkup Haji & Umroh memerlukan
ilmu, praktek dan pengalaman yang sangat matang. Maka ketika Universitas Islam
Negeri Jakarta ini membuka konsentrasi baru Manajemen Haji & Umroh yang
merupakan sebuah cabang konsentrasi baru dari Jurusan Manajemen Dakwah, minat
saya menjadi semakin kuat untuk dapat masuk jurusan ini.
Selain hal-hal di atas, adapun satu motivasi terbesar
saya untuk masuk jurusan Manajemen Haji & Umroh UIN Jakarta ini, adalah
agar dapat menghajikan kedua orang tua saya ke Mekkah suatu saat nanti. Untuk
dapat menunaikan ibadah haji atau menghajikan orang memang tidak harus dengan
masuk jurusan ini. Tapi entah mengapa, namun seketika semangat yang menggebu
ini timbul ketika melihat daftar-daftar jurusan yang akan saya pilih nantinya
pada saat itu.
Ada beberapa gambaran prospek yang saya lihat pada
jurusan ini ketika dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dengan baik.
Yang pertama adalah mendidik kita untuk menjadi manager (pengusaha) dalam
sebuah biro perjalanan haji/umroh (travel). Yang kedua adalah mendidik kita
bagaimana menjadi seorang pembimbing dalam proses melaksanakan ibadah
haji/umroh. Dan yang ketiga adalah mendidik kita menjadi seorang pegawai (PNS)
pada lembaga-lembaga keislaman seperti Departemen Agama, Kementrian Agama dsb.
Ini semua demi mengaplikasikan ilmu-ilmu yang dipelajari.
Mengutip pula pernyataan dari obrolan para mahasiswa
Manajemen Haji & Umroh UIN Jakarta semester III dengan seorang dosen
Ilmu Tabligh, yang mana merupakan salah seorang yang telah merintis dan
memperjuangkan hingga jurusan/konsentrasi MHU ini ada. Drs. Jundah Sulaiman, MA.
Beliau mengatakan bahwa kami adalah orang-orang yang beruntung dapat kuliah
pada jurusan MHU. Selain menjadi pembimbing adalah sebuah profesi yang dapat
menghasilkan rupiah, pekerjaan ini juga merupakan suatu bentuk ibadah untuk
mengantarkan para jamaah ke Baitullah. Lalu jika kita lihat dari sudut
wirausaha atau bussines, dalam kaca
mata saya ini merupakan sebuah lahan usaha yang tidak pernah padam dan
cenderung terus meningkat setiap waktunya. Dapat dibuktikan dengan waiting list yang merupakan cerminan
bahwa peminat haji/umroh setiap tahunnya semakin meningkat pesat, apalagi
Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.
Faktor apa saja yang menyemangati saya untuk dapat
belajar/kuliah di jurusan Manajemen Haji & Umroh, sebelum, sesudah atau
ketika saya masih dalam proses masa perkuliahan seperti sekarang ini diharapkan
dapat mengaplikasikan ilmu yang saya dapat pada tatarannya, yaitu ranah Haji
& Umroh, diharapkan juga dapat memanage dan memperbaiki
tatanan Haji & Umroh masa kini yang semakin tidak teratur dan
membeludak suatu saat nanti. Aamiin